Thursday 13 February 2020

Speak less, achieve more

Speak less, achieve more. 

Dalam dunia di mana semua orang ada sesuatu yang nak di perkatakan, you remain silence. It will differentiate you from others. That’s what makes you special. 

Ini lah antara rahsia orang bahagia dan berjaya, speak less. Orang cerdik tahu apa yang nak di perkatakan. Tapi orang berhikmah tahu samaada perlu katakan atau tidak. 

A smart person knows what to say, a wise person knows wether or not to say. Be wise my friend. Be wise. 

If you can master being silence, MasyaAllah, bahagia nya luar biasa. Bukan semua benda dalam dunia ini perlukan ulasan. Banyak masa kita perlu diam dan perhatikan saja.

Hanya bercakap apa yang perlu, bila perlu. Selebihnya diam. Banyak Fikir dan banyak zikir. 

When you understand this truth, you will definitely feel lighter. Jiwa terasa lebih ringan. Seriously sangat ringan. 

When you practice silence, automatically you learn to remain calm. You realise that not everything needs your reactions. 

Kata Jalaludin Rumi, 

“Listen to silence, it has so much to say.”

“The quieter you become, the more you are able to hear.”

Our true self has so much to tell us. Sebenarnya semua jawapan pada apa saja masalah hidup kita is already in you. 

It’s just that our mind is too noisy, the social media is noisy, our society is too noisy, our environment is too noisy that we cannot even hear the answers. 

Learn to be silence. It was a very powerful practice. Very powerful. 

Kalau nak tengok quality kehidupan seseorang, tengok pada percakapan mereka. Kerna apa yang keluar di mulut itu pasti apa yang ada di minda dan hati. 

Jiwa keluar negativity, hasad, iri hati, keluh kesan, gelisah, keciwa, dendam. Itu lah yang berada di minda dan hati. 

Jika keluar tenang, kebaikan, nasihat, motivasi, kasih sayang, kekuatan, inspirasi. Itu pasti yang berada di minda dan hati. 

Umpama kita tuang air dari cerek. Jika isi nya kopi, maka keluarnya kopi, jika isi nya tea, maka keluarnya tea. Apa yang terisi, itu yang keluar.

Silence is the language of the wise. Being silence isn’t empty, its full of answers. 

“Saying nothing sometimes says the most.” - Emily Dickinson.

Dalam hadith Bukhari Nabi bersabda :

“Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir,  hendaklah dia berkata baik atau diam.”

Same goes to your social media. Perkara yang tak perlu tulis, takyah tulis. Benda yang tak perlu comment, jangan comment. Hanya bila perlu bersuara, baru bersuara. Pastikan suara itu suara baik dan bermanfaat, atau diam saja. 

Everything that we do have consequences. Semua benda yang kita buat itu pasti ada akibat nya. Law of action and reactions. 

Jadi nak hidup tenang bahagia itu mudah saja. Hanya invest masa dan tenaga kita pada perkara yang bakal beri akibat baik dan bermanfaat. Nanti yang datang pada kita itu baik-baik ajaaa. InsyaAllah. 

Akhir sekali, dalam bab ni ialah avoid unnecessary arguments. Banyak masalah dalam hidup kita ni berlaku sebab kita get involved dalam perdebatan yang unnecessary. 

Kita bazirkan time and energy kita ke situ. Kita feed our ego untuk menang juga perdebatan. Benda tak perlu bahas, takyah bahas. Senyum dan berlalu saja. Isteri berleter, senang, tak perlu balas, senyum dan peluk saja dia. Simple.

Ada satu Quotes dia tulis begini : 

“I’m at the stage of my life where i keep myself out of unnecessary arguments, so even if you tell me 1+1=5, you’re absolutely correct. Enjoy.”

Dalam hidup kita banyak hadapi situasi begini. Kalau ada orang kata kita, orang kutuk kita, orang fitnah kita, orang kecam kita, it’s ok. Don’t take it personally. Ya udah, maafkan dan Senyum saja. 

Ingat saya tulis haritu, orang berjaya sentiasa  ada dua perkara di bibir. SENYUM dan DIAM. 

Senyum selesaikan banyak masalah, diam mengelakkan banyak masalah. 😇

Belajar sesuatu? 

         -Afnan Rosli-
Love, Peace, Happiness

No comments:

Post a Comment

HIDUP JADI LEBIH TERKAWAL?

Kenapa ada orang deactivated Facebook??? kerana mereka percaya ia dapat tingkatkan vibration. Yes! sebab antaranya ialah untuk HIDUP JADI LE...